Persib Bandung mencoba untuk memaksimalkan potensi dari sektor sponsorship untuk menekan beban pengeluaraan tim selama satu musim kompetisi.
Meski belum cukup menutup kebutuhan tim, namun Maung Bandung berupaya untuk menggaet lebih banyak sponsor musim ini. Ini tentunya bisa menjadi contoh positif bagi klub sepakbola di Indonesia yang mayoritas belum benar-benar berdiri secara profesional.
Menurut Direktur Bidang Marketing dan Promosi PT PBB, Muhammad Farhan, salah satu sektor yang musim ini yang ditekan pengeluarannya adalah transportasi udara. Hal ini dilakukan dengan menggaet maskapai penerbangan Air Asia.
Kerjasama Persib dengan perusahaan penerbangan asal Malaysia ini memang belum cukup untuk membuat pasukan Persib terbang gratis kemanapun Persib pergi. Namun, setidaknya Persib tak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk keperluan tiket pesawat.
“Sebenarnya tidak sepenuhnya menekan biaya transportasi. Sebab ada beberapa rute penerbangan yang tidak dilalui Air Asia. Namun, bagaimanapun kerjasama ini sangat membantu upaya kami dalam melakukan efisiensi anggaran,” terang Farhan.
Upaya efisiensi memang tengah digalakkan manajemen PT PBB, terlebih untuk musim ini terjadi pembengkakan anggaran untuk kontrak pemain dan staf pelatih. “Nilai kontrak pemain dan pelatih memang ada kenaikan. Tapi tidak tergolong besar,” ucap Farhan.
Kebutuhan anggaran untuk sektor akomodasi sendiri sebenarnya mengalami kenaikan karena jadwal kick off Indonesia Super League (ISL) musim ini, tertunda dari November jadi Januari 2013.
Di luar itu, manajemen Persib juga ingin memperbaiki pemasukan dari sektor tiket. Memang, pendapatan dari tiket tidak terlalu besar. Namun, besarnya tingkat kebocoran tiket serta tidak maksimalnya upaya menjual hak penyelenggaraan pertandingan kepada pihak ketiga seperti musim lalu, jadi alasan bagi manajemen untuk mengelola sendiri pelaksanaan pertandingan kandang.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !